Rabu, 20 Maret 2013

Kisahku

Assalamu’alaikum Wr. Wb….
Salah satu kebahagian di dunia ini yang akan selalu dikenang adalah ketika kita bisa melihat atau merasakan sebuah impian menjadi kenyataan. Selepas lulus SMA tentunya aku punya keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi, keinginan untuk mengejar dan mengapai impianku dan cita-citaku. Tapi itu semua ternyata tidak mudah, begitu banyak lika-liku yang harus ku jalani, begitu banyak tangis dan harapan yang harus kucurahkan, bagi seorang gadis sepertiku yang hanya numpang dikehidupan orang lain pasti itu sangatlah berat. Tak ada tempat untuk mengadu dan mengeluh. Orang tuaku sudah lama meninggalkanku, mereka meninggal 6 tahun yang lalu. Tapi itu semua tak lantas menghentikan langkahku dan membuatku menyerah serta putus asa, aku selalu yakin ALLAH selalu bersamaku. Impian awalku sebenarnya menjadi seorang bidan,  tapi karena faktor kurangnya 2 Cm tinggi badanku jadi impian ku lenyap seketika standar minimal 150 Cm namun aku hanya 148 Cm.
Tanteku bilang, “sabar sayang tahun depan saja baru kamu mencoba mendaftar lagi mungkin saja tahun depan tinggi badanmu akan bertambah dan bisa lolos, sambil kamu menunggu hari itu datang tante harap kamu berlatih olahraga untuk mencapai 2 Cm lagi”. Awalnya aku pikir benar juga mungkin saja tahun depan tinggiku bisa bertambah dan sampai saatnya itu tiba aku bisa cari pekerjaan untuk membantu biaya kuliahku nanti, Pintahku.
Ketika aku menceritakan hal ini pada teman dekatku sewaktu SMA sambil minta pendapatnya Dia malah bilang “ siapa yang akan menjamin kalau tinggi kamu tahun depan bisa mencapai 2 Cm, apa kamu yakin? Tidak ada yang bisa menjamin akan hal itu, saya tidak mau nantinya hal itu akan semakin menyakitimu. Kamu jangan terlalu berharap dengan hal yang belum pasti adanya”. Kata temanku..!
Jujur aku memang orangnya plin plan, tak punya pendirian yang tetap, pada saat itu semua pendapat orang lain aku kumpulkan dan simpan di memori otakku untuk kurenungkan. Menjadi seorang bidan sudah lama aku mengimpikan, ingin sekolah di kesehatan dan kerja menjadi seorang bidan adalah impian terbesarku tapi yah..sudahlah..!! itu bukan rejekiku, mungkin ALLAH mempunyai rencana lain untukku yang jauh lebih baik dari impian terdahuluku. Sebagai manusia biasa pastilah aku sempat drop dan terombang ambing dalam kegelisahan ketika impiannya dari kecil tidak bisa tercapai.
Tapi, untungnya aku punya keluarga dan sahabat-sahabatku yang selalu memberiku dorongan dan semangat, karena hal itu yang sampai saat ini membuatku bisa bertahan dan tegar menjalani hari-hariku. Hingga suatu ketika, aku diberikan selembar brosur STAI Almawaddah (salah satu kampus yang didirikan oleh pesantren almawaddah kolaka) yang dibawakan oleh tante sepulang dari tempatnya mengajar. Kata tanteku di kampus itu ada jurusan baru mungkin saja kamu tertarik dengan jurusan itu. Setelah aku lihat “ Ekonomi Perbankan Syariah” menarik, pintahku..! entah kenapa aku sangat tertarik dengan jurusan baru itu mungkin karena dulu menjadi seorang pegawai bank sempat terlintas di benakku. Lama aku pikirkan untuk membuat tekadku bulat dan berhenti berharap menjadi seorang bidan dan harus menetapkan hatiku untuk melanjutkan impian baruku disekolah itu. Selama 2 minggu aku memikirkan hal itu hingga akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar di STAI Almawaddah, disana aku bertemu teman-teman baru lagi yang sangat baik, mendapat pelajaran yang sangat agamais. Jujur aku tak begitu yakin di ekonomi karena aku tak punya dasar sama sekali dengan masalah ekonomi lebih-lebih ilmu agama. Ketika aku berada diruangan kuliah aku melihat teman sejurusanku begitu paham akan ilmu agama dan sejarah islam itu sendiri, sampai-sampai aku dibuatnya pangling. Serasa aku begitu bodoh diantara mereka semua. Tapi aku berusaha menyakinkan pada diriku sendiri aku pasti bisa seperti mereka.
Kata orang kalau kita yakin sama sesuatu, kita cuman harus percaya, terus berusaha bangkit dari keterpurukan, jangan pernah menyerah dan putus asa. Aku pernah baca disalah satu novel  judulnya “5Cm” di dalam buku itu ada kalimat yang sangat kena dengan hidup seperti ini katanya “semua keyakinan, keinginan, dan harapan kamu bisa menaruhnya disini, taruh telunjukmu di depan keningmu dan jangan menempel di kening, biarkan dia mengambang, menggantung, 5 cm di depan keningmu. Jadi dia tidak akan pernah lepas dari matamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari dan percaya kamu pasti bisa. Apapun hambatannya bialang pada dirimu sendiri, bahwa kamu kamu akan berdiri lagi setiap kamu terjatuh , bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita keyakinan diri”.
“Biarkan keyakinan kamu, 5 Cm menggantung, mengambang, di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang perlu kamu lakukan .. Cuma.. Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapiasan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih mempunyai mimpi dan keyakinan, bukan Cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seseoarang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban angka berapapun.. dan kamu tidak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya, karena kamu harus mempercayainya. Dan aku sangat percaya akan hal itu, kata-kata itu yang selalu aku jadikan kata motivasi untuk menyemangati hidupku dalam mencapai suatu tujuan, meskipun nantinya mimpi itu sudah tercapai tetapi semangatmu tetap akan selalu ada karena seolah-olah mimpi itu masih belum terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar