Hari Itu Adalah Hari
Jadianku Dengan Indra Jaya Gunawan, Awalnya Aku Tidak Menyimpan Perasaan Sama
Sekali Sama Indra Karena Aku Dulu Sempat Membencinya Dikarnakan Satu Hal Yang
Sulit Aku Jabarkan Sendiri.. Tapi Lambat Laun Aku Mengenal Dan Dekat
Dengannya.. Sedikit Demi Sedikit Perasaan Ini Muncul.. Dia Memberiku Banyak
Kekaguman Padanya, Baik Dari Kehidupan Keluarganya, Sifat Dan Wataknya,
Pertemanan Dan Persahabatannya, Dan Masih Banyak Lagi Kekaguman Yang Dia
Berikan.. Aku Sangat Mengaguminya Sangat Menghormatinya.. Bagiku Dia Bukan
Hanya Sekedar Pacar Tapi Juga Kakak, Teman, Sahabat, ayah Dan Sempat Ku
Menganggapnya Sebagai Suamiku.. Hehe Yah Itu Yang Kurasakan Saat Itu,,,
Dia adalah panutan
untukku, motivasiku, semangat hidupku, pencerah jiwa dan hati nuraniku.. ketika
aku menjalin hubungan dengan indra sifatku sangat amat cuek dan kurang
perhatian, dan tidak pernah menghargainya, menurut penuturan indra! Tapi semua
itu salah, aku memang orangnya cuek dan acuh tak acuh padanya tapi bukan
berarti aku tak perhatian atau bahkan tidak menyayanginya dan merhargainya,,
tapi karena seperti itulah caraku mennyayanginya.. karena rasa gengsi dan tidak
mau agresif serta posesif itulah sehingga aku bersikap seperti itu padanya..
tapi aku tidak pernah menjelaskan itu semua padanya sehingga dia selalu
beranggapan salah tentangku…
Selama 9 bulan kami
menjalin hubungan banyak cerita yang ku torehkan di diarykuu rasa sedih,
amarah, kesal, galau, cemburu, dan masih banyak lagi perasaan aneh yang muncul pada
saat itu.. yang membuatku terharu dan kagum padanya dia selalu mengingatkanku
dan mengantarkanku ke makam ayahku yang letaknya lumayan jauh dari rumahku dan
rumahnya..
Setelah hari pelulusan
berakhir kami masing-masing saling mengejar cita-cita dan impian kami, kami
berdua mau melanjutkan sekolah.. berkali-kali aku gagal mendaftar di tiap
sekolah tempatku kuliah.. berkali-kali pula dia memberiku semangat untuk tetap
bangkit dan berusaha untuk mengejar lagi dan lagi.. indra sudah jauh-jauh hari
memutuskan untuk kuliah di luar dari kota kolaka.. dan itu berhasil,, dia
diterima disalah satu STTA (Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto) jogyakarta, sekolah
penerbangan,, itu adalah cita-citanya dari dulu semangatnya sangat amat begitu
tinggi dalam mengejar impian, aku kagum dengan semangatnya itu,, tapi ALLAH
berkehendak lain dan ALLAH punya rencana lain untuknya,, indra tiba-tiba sakit
2 kali dia keluar masuk RS di Makassar,, tapi kondisinya tidak membaik,, dia
terkena tipes stadium akhir,, dan selama dia sakit aku tidak bersamanya, aku
berada di kolaka dan dia di Makassar.. tapi komunikasi kami tetap lancer, aku
memang tidak pernah menghubunginya malah dia yang selalu menghubungiku selama
dia sakit,, entah kenapa aku pada saat itu, aku juga tak mengerti,, aku memang
kejam bahkan sangat kejam padanya,, rasa bersalahku padanya begitu amat sangat
besar dia selalu amat sabar dalam menghadapi dan menyikapiku, tapi aku selalu
dan selalu membuatnya kecewa dan sedih,,